Cari Blog Ini

Senin, 28 Desember 2009

kirab budaya sebagai wujud pelestarian batik

Kirab budaya yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah kabupaten Sleman, DIY ini dilaksanakan pada Rabu, 2 Desember 2009. Kirab atau pawai kebudayaan yang diikuti oleh sekitar 5000 orang ini dimulai pada pukul 14.00 WIB dari lapangan Mlati, Sleman dan berakhir dengan pertunjukan oleh masing-masing kelompok di lapangan Denggung, Sleman. Prosedur acara ini dengan sukarela atas ekonomi serta swadaya.
Pagu yuban Paes Manten Sekar Sedha adalah salah satu peserta yang mengikuti kirab budaya ini dengan jumlah anggota 45 orang. Untuk mengikuti kirab budaya ini, mereka melakukan latihan rutin selama dua minggu. Paguyuban ini sendiri adalah komunitas yang terdiri dari bermacam profesi yang mendukung terselenggaranya acara manten (pernikahan). Mulai penari dan paling banyak memang lah para perias. Informasi akan diadakannya acara semacam ini mereka dapat langsung dari dinas pariwisata (kebudayaan) kabupaten Sleman, karena mereka sendiri adalah salah satu binaan dinas kebudayaan kabupaten Sleman, DIY.
Bagi masyarakat sekitar, acara kirab budaya ini dapat menjadi salah satu hiburan gratis. Selain itu, mereka juga dapat memperkenalkan budaya daerah setempat kepada anak-anak mereka secara langsung.
Aji Wulantoro, SH, selaku koordinator lapangan menjelaskan bahwa kirab budaya ini diselenggarakan dalam rangka puncak ultah Korpri ke-38, menjadikan batik sebagai hari jadi, serta memobilisasi potensi budaya. Adapun tujuan yang lebih lanjut untuk acara ini berupa sosialisasi batik sebagai sebuah pakaian kebanggaan masyarakat, pemahaman batik meningkat, seni dan budaya sebagai komunitas masyarakat, serta membangun sebuah image masyarakat yang kondusif.
Adapun acara yang dipertunjukkan di kirab budaya ini seperti dolanan anak, ketoprak, partisipasi dari berbagai pengusaha-pengusaha seperti mirota batik. Acara ini juga dihadiri oleh bupati, camat-camat dari berbagai kecamatan. Diikuti dari berbagai elemen masyarakat dari 77 kecamatan di Kabupaten Sleman. Mulai dari masyarakat biasa, pengusaha batik, pengusaha restoran, seniman setempat, dan pegawai pemda.
Sebelumnya kirab budaya tanggal 2 Desember ini, telah dilaksanakan lomba busana batik dan pidato bahasa jawa pada tanggal 26 November 2009 kemarin.
Kepanitian merupakan gabungan dari dinas dan masyarakat setempat sebanyak 75 orang dengan persiapan kurang lebih 1,5 bulan serta melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar juga mengetahui acara ini dari media cetak dan elektronik, media internal dan eksternal sehingga antusiasmenya sangat besar.
Kenapa acara ini diselenggarakan pada tanggal 2 Desember yang bertepatan pada hari jum’at dan bukan hari minggu? Karena panitia ingin menggunakan moment tanggal 2 dimana tanggal 2 merupakan peresmian batik sebagai world heritage (tepatnya pada tanggal 2 Oktober, red).

Sabtu, 26 September 2009

my b'day

teng...teng...pukul 00.00 tanggal 24 september adalah hari lahir gw yang ke 21 tahun...

begitu jam 00.00 datang, temen2 gw pada sms buat ngucapin happ b'day, ga cuma lewat sms tapi lewat twitter sama facebook juga (thx for all my friend)

keluarga kecilku yang gw harepin dapat membuat gw bahagia (ga perlu surprise yang buat gw seneng) tapi hanya pengertian ajah yang pengen gw dapat. only that!!!!!!!

tapi sampai hari ini ga ada keluarga gw yang ngucapin happy b'day buat gw... (hanya kakak cewek gw yang ngucapin tapi itu juga keterpaksaan kali ya)

apabila ada salah satu dari anggota keluarga gw yang b'day, kita akan rayakan (just dinner) tapi untuk b'day gw kali ini, kejadian itu ga ada sama sekali di b'day gw yang ke 21....

malam b;day gw, gw lakuin kehidupan sendirian (jalan2 sendiri dengan kendaraan gw), untuk menghilangkan kekesalan gw....

so, my b'day untuk tahun 2009 ini ga menyenangkan but gw masih punya temen2 yang 'care' sama gw.....THX FOR ALL MY FRIEND....and PRAY TO ME

*kebahagiaan yang gw dapet ada di luar sana*
THX buat yang dah mau jadi temen gw,...NOW and FOREVER

PROFIL KAFENTA (Keluarga Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Yogyakarta )

IAFE merupakan singkatan dari Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Yogyakarta yang dibentuk pada tanggal 10 Desember 2002 di UPN “Veteran” Yogyakarta Condong Catur dan lahirlah Korwil DIY, Jateng, Jabodetabek, Jabar serta Jatim (lihat edisi Juli’09,red) serta rencana selanjutnya akan membentuk Korwil di Bali. Dengan berjalannya waktu, IAFE memiliki nama lain yaitu KAFENTA (Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Yogyakarta) yang diusulkan oleh Korwil Jabodetabek, dan nama KAFENTA dijadikan untuk milis.
Pembentukan pengurus KAFENTA dilakukan dengan Munas (Musyawarah Nasional) yang diadakan pada akhir periode. Munas pertama kali dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2002 sama hanya dengan pembentukan pertama kalinya IAFE. Untuk Munas kedua dilakukan pada tanggal 26-27 Mei 2006 tetapi dengan adanya bencana gempa, maka Munas kedua batal dilakukan, kemudian diadakan Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) pada tanggal 9 Desember 2006 untuk membentuk kepengurusan periode kedua (2006-2010), bertempat di FE UPN “Veteran” Yogyakarta.
Kriteria menjadi anggota KAFENTA adalah lulusan atau pernah menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi. Keanggotaan KAFENTA terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa serta anggota kehormatan, yang telah diatur dalam Anggaran Dasar IAFE.
Kepengurusan IAFE pusat, ibu AYN. Warsiki (yang sering dipanggil ibu Kiki) ini menjabat sebagai sekretaris II pada periode 2002 s/d 2006 dan tahun 2004 menggantikan bapak Cahyo Subaskoro (alm) sebagai sekretaris I. Pada kepengurusan periode II ini, ibu Kiki menjabat sebagai katua II dengan ketua umum bapak Nugroho Ari Mulyarto. Sedangkan untuk tingkat Universitas, ibu Kiki menjabat sebagai bendahara Korwil DIY IA UPN “Veteran” Yogyakarta.
Selama KAFENTA terbentuk, kontribusi yang diberikan alumni kepada mahasiswa ekonomi antara lain berbagi pengalaman dari proses yang dijalani dari awal hingga menggapai kesuksesan, seperti yang pernah dilakukan Ibu Kiki mengundang bapak Fredy Rinaldi angkatan ’80, seorang pengusaha catering yang sukses di Tangerang, untuk memotivasi mahasiswa saat kuliah kewirausahan. Bila ini dilakukan oleh banyak dosen maka dapat mempererat hubungan mahasiswa dan alumni, tentu saja untuk mata kuliah yang ada kaitannya dengan profesi alumni tersebut. Dalam berbagai kegiatan Fakultas maupun jurusan seperti Seminar, Workshop, perkenalan Maba, alumni juga sudah sering dilibatkan.
Selain berbagi pengalaman kepada mahasiswa, alumni juga membantu adik-adiknya yang sudah lulus untuk mendapatkan pekerjaan dengan mengadakan kegiatan Job Fair. Tanggal 21-23 Juli 2009 di Auditorium UPN “Veteran” Yogyakarta telah diadakan Job Fair yang kedua, dan rencana dilakukan secara rutin oleh IA UPN “Veteran” Yogyakarta dengan melibatkan alumni dan mahasiswa semua Fakultas.
Tujuan KAFENTA sesuai AD/ART yaitu :
1. Mempererat dan membina kekeluargaan diantara Alumni UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Membantu meningkatkan peranan Almamater UPN “Veteran” Yogyakarta dalam malaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Membina dan memelihara kerja sama dengan Pemerintah, Organisasi Profesi, Organisasi Keahlian, dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya.
4. Melaksanakan dan memelihara hubungan kerja sama dengan badan-badan kekeluargaan lainnya di lingkungan UPN “veteran” Yogyakarta.
5. Menjalankan usaha-usaha dan aktif memberikan bantuan baik spiritual maupun material yang diperlukan oleh almamater demi kemajuan dan tercapainya segala tujuan serta kesejahteraan alumni.
6. Mendorong para anggotanya untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan serta keahliaannya yang dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa dan negara pada khususnya, dan umat manusia pada umumnya.

Minggu, 13 September 2009

ngabuburit dijadikan sebagai ajang menunggu buka puasa di kota yogyakarta

Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh dengan rahmat dan ampunan ini ditunggu oleh semua umat muslim sedunia termasuk di Indonesia. Setiap bulan Ramadhan muncul atau sering disebut bulan puasa ini hadir, semua umat muslim melaksanakan perintah Allah yaitu berpuasa selam satu bulan penuh dan akan diakhiri dengan hari kemenangan yang sering disebut Idul Fitri.
Selam bulan ramadhan, umat muslim berpuasa dengan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu. Sebelum melaksanakan puasa, sekitar pukul 03.00 pagi bangun untuk sahur. Seharian melaksanakan puasa, saat adzan magrib semua umat muslim membatalkan puasanya dengan menikmati makanan dan minuman.
Sama halnya dengan muda-mudi yang ada di kota Yogyakarta, hampir semua dari anak-anak, remaja, orang dewasa menghabiskan waktu untuk menunggu waktu berbuka datang yang sering disebut ngabuburit. Ngabuburit dapat diartikan suatu kegiatan yang dilakukan sambil menunggu buka puasa tiba, seperti mengikuti kajian di mesjid-mesjid, bahkan sampai kumpul-kumpul dengan teman yang lain.
Setiap bulan ramadhan tiba, banyak masyarakat yang memanfaatkannya dengan berjualan makanan dan minuman seperti halnya di sekitar daerah UGM serta di derah JL. Ahmad Dahlan. Tidak hanya dari kalangan rumah tangga yang mengikuti kegatan jualan ini tetapi juga banyak mahasiswa yang memanfaatkan ini dengan berjualan es buah, kolakaling, kolak dan berbagai jajanan khas di bulan ramadan dengan modal yang tidak begitu besar serta tempat yang seadanya. Hal ini juga dapat dijadikan ajang ngabuburit dengan menghasilkan uang tetapi tidak hanya mengeluarkan uang.
Selain berjualan tidak sedikit pula orang-orang yang ngabuburit di daerah kampus UGM. Tempat yang strategis dan teduh menjadi UGM salah satu tempat favorit untuk ngabuburit bagi anak muda di jogja. Selain itu banyaknya pilihan makanan berbuka yang di jajakan di sana juga sangat menarik. Sabagian besar orang-orang yang ngabuburit di daerah UGM adalah para remaja. Setiap bulan ramadhan memang UGM selalu di jadikan tempat ngabuburit bagi anak muda. Daerah ini menjadi sangat ramai.
Pukul 3 sore di sana sudah ada kegiatan, biasanya para penjual sudah mulai menata-nata barang dagangannya, karena pada pukul 4 sore orang-orang sudah berdatangan ke daerah UGM untuk ngabuburit. Ngabuburit biasa di lakukan oleh anak muda untuk mengisi waktu sambil menunggu untuk berbuka puasa.

Selasa, 28 Juli 2009

job fair#2 @audit upnvyk

JOB FAIR#2
Pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua manusia di dunia ini. Ada dua macam pekerjaan yang dilakoni oleh manusia yaitu pekerjaan yang tidak mendapatkan penghasilan dan mendapatkan penghasilan. Untuk pekerjaan yang tidak mendapatkan penghasilan yaitu pekerjaan sosial seperti mengikuti organisasi yang ada di sekitar lingkungan. Sedangkan untuk pekerjaan yang mendapatkan penghasilan seperti pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan sehingga adanya pergerakan manusia untuk melamar pekerjaan dikarenakan ingin mendapatkan penghasilan yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Begitu banyak cara manusia untuk mendapatkan pekerjaan seperti mencari lowongan pekerjaan melalui koran, majalah, tabloid, media elektronik, serta mendatangi job fair.
Job Fair merupakan kegiatan yang didalamya terdapat banyak perusahaan-perusahaan besar yang menawarkan pekerjaan untuk para lulusan-lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Biasanya job fair ini akan diadakan oleh pihak-pihak Korwil dari masing-masing kota yang ingin mengadakan kegiatan ini, semisalnya kota DIY yang akan mengadakan kegiatan ini dari pihak Korwil DIY yang akan menjadi penyelanggara untuk job fair di kota DIY dan begitu juga dengan kota-kota yang lainnya. Kegiatan job fair ini memudahkan untuk lulusan-lulusan yang ingin mencari kerja hanya dengan melihat perusahaan yang akan dilamar dan menyerahkan CV, surat lamaran serta pas photo serta mengikuti tes wawancara yang menjadi syarat dari perusahaan tersebut.
Untuk wilayah DIY, job fair kali ini diselenggarakan oleh IAUPNVYK Korwil DIY dan diadakan dari tanggal 21-23 Juli 2009 di Gedung Auditorium UPN “Veteran” Yogyakarta.
Ada banyak perusahaan besar yang bergabung dalam job fair kali ini seperti PT Bakrie Telecom Tbk, TRANS TV, PT Astra International Tbk, Honda Astra Motor, PT Adaro Energy, PT Pama Persada Nusantara, PT Sinarmas Energy and Mining, PT Frisian Flag, Bumiputra, RBS Bank, Prudential, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, Karya Putra Surya Gemilang, dan beberapa perusahaan lokal Yogyakarta serta didukung oleh Disnakertrans dan V station Management.
Menurut ketua IAUPNVY Korwil DIY, Atot Gunadarma sekaligus ketua pelaksana job fair yang tak lain alumni dari fakultas Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta, dengan diadakannya job fair ini, pihak penyelenggara tidak berfikir untuk mengambil keuntungan dan kegiatan ini akan dilakukan setahun sekali..
Bagi job seekers yang ingin mendapatkan kesempatan kerja, job seeker cukup dengan membayar Rp. 5.000,00 saja sudah mendapatkan starter pack dari Esia (salah satu produk dari Bakrie Telekom) dan dapat dimanfaatkan selama tiga hari hingga kegiatan ini berakhir.
Job fair kali ini banyak perusahaan dari pertambangan, pertanian, televisi, operator seluler, otomotif. Tidak hanya sarjana FTM yang dibutuhkan, dan jangan disalah artikan bahwa perusahaan dari tambang hanya membutuhkan lulusan dari teknik tetapi butuh juga sarjana ekonomi, sosial, komunikasi, serta hukum. Perusahaan tersbut tidak hanya butuh orang yang kerja teknis dilapangan tetapi juga membutuhkan lulusan untuk di bagian office, HRD, serta psikologi.
Beragam lowongan yang tersedia dan real sehingga daya tariknya ada di job fair ini dengan melihat dan ternyata banyak yang suka dengan aplikasi-aplikasi bidang yang mereka miliki.
Dari sekian banyak job seeker yang ada, sarjana dari jurusan akuntansi UPN “V” Yogyakarta sempat kami wawancarai mengenai job fair kali ini, Rudi yang tak lain adalah mantan persiden mahasiswa UPN “V” Yogyakarta mengharapkan supaya alumni-alumni UPN yang ada di perusahaan tersebut dapat menjaring lebih banyak alumni-alumni baru dari UPN sehingga dapat membantu alumni-alumni yang lainnya.
Selain dari job seeker yang ada, kami juga sempat mewawancarai salah satu perusahaan yang menjadi peserta job fair, PT Adaro Energy. PT Adaro Energy mencari job seeker dari lulusan Geologi, Mining, Civil, Mechanical, Geodesy, Environment, Informatics Engineering, Economic, Law, dan Social Poltic. PT Adaro berdomisili di Kalimantan Selatan dan ada juga di Singapura, Kalimantan Timur dan banyak kota lainnya. Untuk animo dari job seeker sendiri banyak yang sudah melamar pekerjaan di PT Adaro dengan banyaknya yang memberikan lamaran. Di PT Adaro membutuhkan lulusan teknikal pada khususnya dan lulusan non teknikal pada umumnya.

Sabtu, 04 Juli 2009

PERJUANGAN RA KARTINI MELAWAN DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN

Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indosnesia akan merayakan hari nasional yaitu Hari Katini. Hari yang mempunyai makna bahwa setiap wanita mempunyai hak yang sederajat dengan pria baik dalam pendidikan maupun pekerjaan.

Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, tanggal 21 April 1879 dan meninggal tanggal 17 September 1904 pada saat melahirkan putra pertamanya. Kartini mempunyai suami yang bernama Raden Adipati Joyodiningrat yang tak lain adalah Bupati Rembang pada masa itu. Selama masa hidupnya RA Kartini berjuang demi para wanita dan Kartini juga mendirikan sekolah untuk wanita di Jepara dan di Rembang

Di era sekarang ini, nama seorang Raden Ajeng Kartini dijadikan sebagai seorang Pahalwan Kemerdekaan Nasional dan hari kelahirannya ditetapkan sebagai hari besar di Indonesia dan juga mempunyai kumpulan surat-surat yang banyak dikenal dengan masyarakat luas Habis Gelap Habislah Terang (Door Duisternis tot Licht).

Door Duistermis tox Licht, Habis Gelap Terbitlah Terang, itulah judul buku dari kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini yang terkenal. Surat-surat yang dituliskan kepada sahabat-sahabatnya di negeri Belanda itu kemudian menjadi bukti betapa besarnya keinginan dari seorang Kartini untuk melepaskan kaumnya dari diskriminasi yang sudah membudaya pada zamannya.

Buku itu menjadi pendorong semangat para wanita Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya. Perjuangan Kartini tidaklah hanya tertulis di atas kertas tetapi dibuktikan dengan mendirikan sekolah gratis untuk anak gadis di Jepara dan Rembang.

Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya.

Dia hanya sempat memperoleh pendidikan sampai E.L.S. (Europese Lagere School) atau tingkat sekolah dasar. Setamat E.L.S, Kartini pun dipingit sebagaimana kebiasaan atau adat-istiadat yang berlaku di tempat kelahirannya dimana setelah seorang wanita menamatkan sekolah di tingkat sekolah dasar, gadis tersebut harus menjalani masa pingitan sampai tiba saatnya untuk menikah.

Merasakan hambatan demikian, Kartini remaja yang banyak bergaul dengan orang-orang terpelajar serta gemar membaca buku khususnya buku-buku mengenai kemajuan wanita seperti karya-karya Multatuli "Max Havelaar" dan karya tokoh-tokoh pejuang wanita di Eropa, mulai menyadari betapa tertinggalnya wanita sebangsanya bila dibandingkan dengan wanita bangsa lain terutama wanita Eropa.

Sepanjang hidupnya, Kartini sangat senang berteman. Kartini mempunyai banyak teman baik di dalam negeri maupun di Eropa khususnya dari negeri Belanda, bangsa yang sedang menjajah Indonesia saat itu. Kepada para sahabatnya, Kartini sering mencurahkan isi hatinya tentang keinginannya memajukan wanita negerinya. Kepada teman-temannya yang orang Belanda dia sering menulis surat yang mengungkapkan cita-citanya tersebut, tentang adanya persamaan hak kaum wanita dan pria.

Setelah meninggalnya Kartini, surat-surat tersebut kemudian dikumpulkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku yang dalam bahasa Belanda berjudul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Apa yang terdapat dalam buku itu sangat berpengaruh besar dalam mendorong kemajuan wanita Indonesia karena isi tulisan tersebut telah menjadi sumber motivasi perjuangan bagi kaum wanita Indonesia di kemudian hari.

Mengingat besarnya jasa Kartini pada bangsa ini maka atas nama negara, pemerintahan Presiden Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.

Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.

Itu semua adalah sisa-sisa dari kebiasaan lama yang oleh sebagian orang baik oleh pria yang tidak rela melepaskan sifat otoriternya maupun oleh sebagian wanita itu sendiri yang belum berani melawan kebiasaan lama. Namun kesadaran telah lama ditanamkan kartini, sekarang adalah masa pembinaan.

BEDAH BUKU EKONOMETRIKA

Tanggal 2 Mei 2009 kemarin, di Ruang Seminar Akuntansi UPN “Veteran” Yogyakarta diadakannya acara dari Program Studi Manajemen yakni “Bedah Buku Ekonometrika”. Dalam acara ini, biaya kontribusi sebesar Rp. 10.000 untuk mahasiswa S1 UPN dan Rp. 20.000 untuk mahasiswa luar UPN serta Rp. 25.000 untuk peserta S2 dan S3.

Bedah buku ekonometrika ini diambil dari buku karangan Gujarati berjudul Ekonometrika (Essentials of Economics) pada edisi kedua dan Erlangga sebagai Penerbitnya. Sebagai pembicara dalam acara ini adalah dosen manajemen FE UPN “Veteran” Yogyakarta yakni DR. HENDRO WIJANARKO, MM.

Dalam acara ini, bapak Debi Afrianto (perwakilan dari Penerbit Erlangga) juga mengungkapkan bahwa dengan adanya acara ini dari pihak Erlangga akan bekerjasama dengan mahasiswa serta dosen yang berkaitan dengan mata kuliah yang akan diajarkan dan dapat meningkatkan mutu kualitas pendidikan mahasiswa.

Enterprenuer

Dewasa ini begitu banyak manusia mempunyai kreatifitas yang bermacam-macam. Begitu banyak cara manusia untuk mendapatkan penghasilan yang tidak perlu mengeluarkan modal besar, yaitu dengan membuat usaha yang dapat menarik perhatian banyak orang. Ada banyak usaha yang dapat dilakukan manusia yaitu membuat usaha makanan seperti rumah makan lesehan, pakaian seperti pakaian-pakaian yang lagi modern, tas yang unik-unik sesuai dengan selera konsumen saat ini, serta aksesoris yang dapat dijadikan sebagai pelengkap pakaian baik kaum wanita maupun pria. Usaha seperti ini banyak sekali diminati oleh banyak kaum baik kaum anak muda bahkan kaum orang tua dan banyak pula yang menjadi konsumennya.

Usaha aksesoris merupakan usaha yang paling banyak digemari oleh pelaku bisnis kaum muda saat ini karena usaha aksesoris ini dapat dijadikan suatu ajang kreatifitas. Ajang kreatifitas seperti dapat menghasilkan sesuatu seperti kalung, gelang, anting-anting, cincin yang unik dan berbeda dari karya-karya pelaku bisinis yang lainnya.

Dante’s Accessories adalah usaha aksesoris yang dilakoni oleh dua orang cewek yang bernama Eka dan Mira. Cewek yang sekarang menempuh studi di Atmajaya dan Sanata Darma ini membuat usaha aksesoris dikarenakan mereka berdua memulainya dari hobi membuat aneka aksesoris yang pada akhirnya berkembang menjadi usaha sampai saat ini. Usaha ini menjual berbagai macam aksesoris seperti usaha-usaha aksesoris lainnya yang ada di Yogyakarta.

Dante’s Accessories ini menjual banyak kalung, gelang, anting, yang dirancang sendiri oleh pemilik usaha aksesoris ini. Untuk pernak-pernik yang akan dijadikan berbagai macam aksesoris ini, pemilik aksesoris ini langsung datang ke pengrajin dan langsung hunting di beberapa kota serta dapat juga hunting melalui internet.

Dante’s Accessories mempunyai slogan Create your own style yang dapat diartikan bahwa konsumen dapat memesan dan menentukan harga aksesoris yang diinginkan sesuai dengan selera para konsumen. Usaha yang dibuat dengan modal sekitar Rp. 10.000.000 ini mendapatkan penghasilan per harinya sebesar Rp. 700.000.

Aksesoris yang dijual ini sangat terjangkau sesuai dengan harga mahasiswa, untuk kalung dijual mulai dari harga Rp. 10.000, untuk gelang dijual mulai dari harga Rp. 5.000, untuk bros dijual mulai harga Rp. 15.000 serta anting-anting dijual dari harga Rp. 2.000 sampai harga Rp. 15.000an. Usaha aksesoris ini dimulai sejak tahun 2005 dan berlokasi di Ruko Kuningan, UGM. Usaha ini dibuka dari hari Selasa sampai hari Sabtu dari pukul 11.00 sampai pukul 21.00, untuk hari Minggu, Dante’s Accessories ini buka pada pukul 06.00 bersamaan dengan SunMor (Sunday Morning) UGM. Dante’s Accessories ini juga memiliki jaringan Facebook yang dapat dilihat langsung oleh para konsumen yang sangat tertarik dengan aksesoris yang unik-unik, apabila konsumen ingin melihat-lihat aksesoris yang unik dapat langsung search di jaringan Facebook dengan nama dante jogja.

Usaha yang dilakukan dengan keinginan dari hobi yang kita jalani, akan berlangsung terus-menerus dan akan mencapai puncaknya dan terus berjuang untuk mempertahankan usaha yang telah kita jalani dengan banyak rintangan yang telah dihadapi.

Excibition Room Indienesia

Pada tanggal 03-05 April 2009 di Jogja tepatnya di Jogja Expo Center (JEC) ada event Distro and Clothing dengan tema Excibition Room Indienesia, Art and Youth Festival. Event ini di gawangi oleh Ego Production (EP) dari Bandung,. Event ini juga akan di adakan di 8 kota, Jogja merupakan kota ke 4. Pihak EP untuk pertama kalinya diadakan di Jogja dan akan diadakan di 8 kota yang antara lainnya kota Purwokerto, Palembang, Malang, Jogja, Salatiga, Semarang, Bandung, Bali, kata Bondan selaku panitia humas.

Untuk masuk dan melihat berbagai kegiatan yang di adakan di dalam gedung JEC kita harus membeli tiket masuk seharga Rp 5.000,-.Beberapa acara yang bisa kita lihat seperti, low rider & skate, urban art, fotografi, cinematografi, grant screen. Untuk event ini dibantu juga oleh Official Partner dari masing-masing label yakni Bald (Jogjakarta), Premium (Jakarta), Realizm (Malang). Ada juga beberapa stand yang menjual beberapa produk seperti : pakaian, celana, boxer, tas, jaket, sandal, sepatu, pernak-pernik dengan berbagai merek antara lain, Selfish, Bald, Daulight, Nimco, Sipilis, Annybeary, Tendencies, The Ahmed, dan lain-lain. Produk-produk di acara ini tidak hanya dari Jogja tetapi juga banyak barang dari Bandung, Solo, Jakarta, Malang, dan beberapa kota lainnya. Terdapat juga beberapa stand yang menjual minuman dan makanan, jadi kita tidak perlu khawatir jika merasa haus ataupun lapar saat berada di di dalam.

Di setiap standnya rata-rata produk yang di jual berkisar dari harga Rp 50.000,- sampai Rp 150.000,- harga barang-barang ini sudah di diskon 20% sampai 50%. Kalangan yang menghadiri acara ini juga rata-rata pelajar dan mahasiswa, karena acaranya juga di tunjukan untuk kalangan remaja dan produk-produk yang di jual di sana juga untuk para remaja. Event-event seperti ini memang sangat di minati oleh para remaja di kota Jogja. Terbukti setiap ada event seperti ini pasti selalu di penuhi oleh remaja yang ingin sekedar melihat acara yang ada ataupun belanja berbagai produk dengan harga yang miring. Event-event yang sangat menarik perhatian para remaja ini juga sering di adakan di Jogja. Dalam waktu dekat ini saja akan ada event serupa yang lebih besar yaitu KICKFEST 2009 pada tanggal 17-19 April 2009, yang akan di adakan di JEC. Barang-barang dari berbagai merek yang akan di jual pun akan lebih banyak, begitu juga dengan acara-acaranya. Kickfest ini merupakan event tahunan yang di adakan di Jogja.