Minggu, 23 November 2008
Satu hari kemudian Yeri sms Risty hanya untuk memberitahu bahwa nama email facebook Yeri bukan yang diberitahunya waktu itu dan Risty pun mengiyakan semua itu. Risty ingin sekali bertemu dengan Yeri tapi Risty hanya bisa menunggu kabar dari Yeri kapan Yeri akan mengajak Risty bertemu.
Sabtu, 29 November 2008
Kamis, 27 November 2008 pukul 02.27 a.m Yeri sms Risty kalau Yeri ingin cerita dengan Risty dan Risty pun mengiyakan untuk Yeri bercerita sesuatu ke Risty. Ternyata Yeri ingin cerita dan juga curhat dengan Risty tentang cewek yang disayangi oleh Yeri selama dua tahun terakhir ini. Risty pun terkejut karena Yeri cerita tentang cewek yang selama ini disukai dan disayanginya padahal Yeri tahu sendiri kalau Risty suka dengan Yeri. Risty pun mau mendengarkan cerita dari Yeri sampai subuh tiba dan setelah adzan subuh, Yeri menyudahi teleponnya dan menyuruh Risty untuk langsung tidur karena Risty ada kuliah pagi.
Minggu, 30 November 2008
Risty hanya bisa berharap dapat bertemu langsung dengan Yeri tapi Yeri tidak mau ketemuan dengan Risty di kampus. Risty bingung kalau ingin bertemu dengan Yeri di luar kampus karena kalau ketemuan, Yeri pasti akan mengajak teman–temannya sekalian kumpul–kumpul padahal Risty ingin kalau bertemu dengan Yeri hanya berdua tanpa siapapun.
Sabtu, 13 Desember 2008
Sudah dua minggu terakhir ini Risty dan Yeri tidak saling menghubungi. Awalnya Risty sempat menghubungi Yeri tapi Risty merasa sepertinya Yeri sulit diajak berbicara lagi. Risty bingung melihat sikap Yeri yang seperti itu. Risty ingin mencari tahu kenapa Yeri seperti itu tetapi Risty tidak bisa karena Risty tidak tahu harus mencari informasi tentang Yeri ke siapa karena Risty tidak tahu dan tidak mengenal teman–teman Yeri. Risty hanya dapat menunggu kapan Yeri akan memberikan kabar dan menghubungi Risty seperti dulu lagi.
Jumat, 19 Desember 2008
Pukul 09.00, Risty berangkat kuliah. Risty pergi kuliah naik kendaraan bermotor. Tiba-tiba Risty mendengar handphonenya berbunyi yang menandakan bahwa ada telepon masuk tapi Risty tidak bisa mengangkat telepon karena sedang mengendarai motor. Setelah sampai di kampus, Risty membuka handphonenya dan melihat bahwa yang menelepon Risty itu adalah Yeri dan Risty terkejut ketika melihat ada satu sms di handphonenya. Sms itu dari Yeri, Yeri marah dengan Risty karena Risty membuka friendster teman–temannya dan Yeri pun bilang kepada Risty untuk tidak mengurusi urusan Yeri dan Yeri pun melarang Risty untuk sms Yeri lagi. Setelah itu, Risty pun langsung membalas sms dari Yeri dan mengiyakan untuk tidak menghubungi Yeri lagi tetapi Risty juga minta maaf kepada Yeri karena telah membuka friendster teman–temannya.
Dengan hal seperti itu, Risty merasa bahwa dirinya selalu salah di mata Yeri. Risty tidak ingin selalu salah di mata Yeri dan Risty juga tidak mau menyudahi hubungannya dengan Yeri yang ujung–ujungnya Risty menjadi sumber masalahnya. Risty akan menelepon Yeri dan ingin mendengar penjelasan dari mulutnya Yeri sendiri.
Minggu, 28 Desember 2008
Satu hari setelah Yeri mengubungi Risty bahwa Risty telah melakukan kesalahan, Risty menghubungi Yeri melalui telepon tetapi sampai beberapa kali Risty menelepon Yeri tidak diangkat–angkat oleh Yeri. Akhirnya Risty mencoba sms Yeri dan mengakui kesalahan yang telah dilakukan oleh Risty tetapi masih tetap tidak ada respon dari Yeri. Risty terus–menerus menelepon dan sms Yeri tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Yeri.
Keesokan harinya, pukul 09.35 a.m , Yeri sms Risty dan menyuruh Risty untuk tidak membahas masalah ini tetapi Risty marah dan akhirnya Yeri menelepon Risty. Saat itulah Risty dan Yeri langsung membahas masalah yang terjadi. Yeri bertanya kepada Risty, “apa motivasi Risty untuk mengirim message ketemannya Yeri?” Risty pun menjawab kalau Risty hanya bertanya saja tetapi Yeri masih tetap saja membela temannya dan seolah–olah memusuhi Risty.
Akhirnya, Yeri menyudahi hubungannya dengan Risty. Yeri pun tidak menginginkan Risty untuk menghubunginya lagi dan Yeri mengucapkan terima kasih kepada Risty untuk semuanya dan Yeri pun menyudahi pembicaraannya dengan Risty dan menutup teleponnya.
Inilah akhir dari kisah cinta Risty yang berujung kesedihan tanpa bertemu langsung dengan Yeri padahal Risty sangat menyayangi Yeri dan sampai sekarang, tidak hanya itu, Risty pun merindukan Yeri yang selalu membangunkan Risty ditengah malam dan juga menelepon Risty di tengah malam.
Selang kurang lebih dua tahun melupakan Yeri, Risty bertemu dengan Yeri tanpa diduga, Yeri berjalan bersama temannya menuju jurusan Risty. Akhirnya Yeri mengenali Risty dengan melihat Risty seperti terkesima tetapi Risty dengan cueknya melihat Yeri dan pergi begitu saja sambil menegukkan segelas minumannya. Risty kaget sekaget-kagetnya orang yang dulu sempat ia suka kini muncul dihadapannya. Apa yang harus dilakukan Risty?
Malam hari menjelang pagi di kamar Risty bersama Ani sambil membuka situs jejaringan facebook, Yeri menegur Risty dengan chatnya.
Yeri : “Hai.. Apa kabar?”
Risty : Baik.. Kamu gimana?
Yeri : Baik juga, boleh minta no HP kamu ga?
Risty : Kaget banget tentang akan hal itu
Setelah beberapa lama melakukan perbincangan yang panjang, akhirnya Risty memberikan nomor HP nya ke Yeri. Pertanda apakah ini? Apakah Risty akan berteman lagi dengan Yeri atau seperti apa? Inilah pertanyaan yang ada di benak Risty sampai sekarang ini tetapi rasa suka Risty terhadap Yeri sudah menghilang. Risty tidak tahu apakah perasaan Risty yang dulu akan muncul kembali.